Menariknya, suasana hati dan gejala depresi dapat ditransfer ke orang lain. Fenomena ini mirip dengan bagaimana seseorang dapat memiliki pikiran untuk bunuh diri. Pola ini sangat menarik. Faktanya, para peneliti menghabiskan waktu dan pengetahuan mereka untuk menyelidiki apakah depresi itu menular atau tidak. Faktor lain yang berperan dalam hal ini adalah koneksi, interaksi sosial dan emosi.
Bagaimana depresi bisa menular?
Tentu saja, depresi tidak menular seperti memiliki kontak langsung atau berbagi barang-barang pribadi. Emosi dapat menular, tetapi dapat bermanifestasi dengan cara berikut:
Perbandingan sosial
Baik di dunia nyata maupun di media sosial, orang sering secara tidak sadar membandingkan diri mereka dengan orang lain. Evaluasi juga muncul atas dasar jenis perbandingan ini. Terjebak dalam pola pikir negatif terkadang bisa berdampak buruk bagi kesehatan mental Anda dan meningkatkan risiko Anda terkena depresi
Interpretasi emosional
Emosi dan bahasa tubuh teman Anda akan menjadi sinyal dan sumber informasi otak Anda. Tidak hanya dalam interaksi langsung, tetapi juga melalui interaksi di dunia maya. Dengan semua ambiguitas yang diciptakan oleh komunikasi tidak langsung, itu dapat menyebabkan informasi dan emosi yang disalahartikan.
Empati
Memiliki empati adalah hal yang baik. Tetapi jika Anda terlalu fokus dan mencoba menempatkan diri Anda pada posisi saat ini, itu bahkan bisa berubah menjadi depresi yang menular.
Harus ditekankan bahwa konseling atau interaksi dekat dengan orang yang depresi secara otomatis menyampaikan perasaan yang sama. Namun, risiko mengalaminya lebih tinggi, apalagi jika Anda dalam kondisi rentan.
Media sosial juga berperan
Remaja dan wanita lebih mungkin menularkan dan menunjukkan emosi dan gejala depresi. Jika Anda membatasi pilihan Anda, depresi lebih mungkin menyebar ketika orang-orang di sekitar Anda mengalaminya.
Sebaliknya, ketika ada lebih banyak berita positif, emosi orang yang membacanya juga meningkat. Ketika gejala depresi lepas kendali dan bahkan mengganggu produktivitas, jangan tunda mencari bantuan. Jelaskan bagaimana perasaan Anda sejelas mungkin sehingga Anda tahu apakah Anda depresi atau tidak.
Selain itu, terkadang tidak mudah untuk membicarakan gejala depresi ini. Ini abstrak. Tak terlihat. Sehingga sulit untuk dengan mudah mengenali apa yang sedang dirasakan. Jadi, sangat ideal untuk berbicara dengan seorang ahli yang dapat membantu memvalidasi emosi dan perasaan secara akurat. Ketika gejala depresi ini muncul setelah memeriksa media sosial, ada baiknya mencoba detoks digital dan melihat perubahannya.