Apakah anak Anda selalu merengek ketika keinginannya tidak terpenuhi atau tidak memiliki kesabaran untuk mendapatkan apa yang diinginkannya? Masalah ini dapat diatasi dengan melatih gratifikasi tertunda pada anak.
Istilah pending gratification mungkin terdengar asing bagi Anda. Namun, kemampuan ini bisa membuat anak lebih sabar saat menginginkan sesuatu. Meski kelihatannya menjanjikan, mengajar anak-anak untuk menunda pemuasan bukanlah hal yang mudah.
Apa itu kepuasan yang tertunda?
Jika anak terbiasa mendapatkan kepuasan instan, ia menjadi orang yang manja dan tidak tahan. Dalam eksperimen psikologis klasik pada 1970-an yang dipimpin oleh psikolog Walter Mischel, anak-anak yang berpartisipasi disuguhi marshmallow.
Mereka dapat menikmatinya sekarang atau menunggu 15 menit untuk dua marshmallow. Sebagian besar anak-anak langsung mengambil marshmallow, sementara beberapa berhasil menahannya.
Anak yang bisa menunda (delayed gratification) memiliki sejumlah keunggulan di kemudian hari dibandingkan anak yang tidak sabaran.
Latih kepuasan yang tertunda pada anak-anak
Anda tidak selalu harus segera melakukan apa yang diinginkan anak. Cobalah untuk melatih kepuasan yang tertunda pada anak-anak. Berikut adalah strategi yang dapat Anda gunakan untuk mengembangkan gratifikasi tertunda pada anak-anak.
Ajari anak pengendalian diri
Langkah pertama dalam mempraktekkan gratifikasi tertunda pada anak-anak adalah mengajari mereka pengendalian diri. Orang tua harus menjadi panutan bagi anak-anaknya. Misalnya, bawalah anak Anda setiap kali Anda menabung di bank.
Katakan padanya lebih baik menabung daripada membeli banyak mainan yang tidak perlu. Hal ini akan mendorong anak untuk mengontrol dirinya ketika menginginkan sesuatu, agar tidak terburu-buru.
Alihkan perhatian anak
Eksperimen lebih lanjut oleh Walter Mischel menunjukkan bahwa sejumlah teknik distraksi dapat membantu anak-anak menunda kepuasan secara lebih efektif.
Jika dia merengek tentang sesuatu, cobalah untuk memusatkan perhatiannya pada hal lain. Menyanyi, bermain, mengambil mainan, atau melakukan aktivitas lain dapat membantu anak Anda menunda apa yang ingin ia lakukan saat itu.
Beri batasan waktu yang jelas
Daripada langsung memberi saat anak Anda menginginkan sesuatu, biarkan ia menunggu. Namun, tunjukkan waktu yang jelas kapan dia akan menerimanya, misalnya seminggu atau sebulan kemudian.
Ini akan membantu melatih kesabaran pada anak. Ditambah lagi, dia tidak akan terus mengomel karena dia yakin permintaannya ditolak. Namun, tentunya Anda juga harus memperhatikan kemampuan Anda dalam memenuhi permintaan tersebut.